Menjelaskan Jenis-Jenis Imbuhan dengan singkat
Ada beberapa jenis imbuhan yang sering sekali digunakan, diantaranya ialah awalan, sisipan, akhiran dan awalan-akhiran. Nah berikut ini ialah jenis-jenis imbuhan.
Baca Juga :
1. Awalan
Imbuhan yang diletakkan pada awal kata dasar disebut dengan awalan “prefiks”, ada beberapa imbuhan awalan diantaranya ialah:
a) me-
Imbuhan me- berfungsi untuk membentuk kata kerja aktif pada kata dasarnya, Imbuhan me- bisa berubah-ubah menjadi beberapa bentuk sesuai dengan kata dasar yang diikutinya.
Contoh:
- Dobrak + men = Mendobrak
Pencuri itu mendobrak pintu rumahku dan mencuri beberapa barang berharga.
b) ber-
Imbuhan ber- juga bisa berubah menjadi dua bentuk yaitu bel- dan be-, apabila imbuhan ber- bertemu dengan kata dasar yang diawali dengan konsonan, maka ber- menjadi be.
Contoh:
- Kerja + ber- = bekerja
- Ajar + ber = belajar
c) di-
Imbuhan di- tidak memioliki perubahan bentyuk dan berfungsi untuk membentuk makna pasif pada kata dasarnya.
Contoh:
- Buang + di- = dibuang
- Sampah -sampah dibuang ke tempat sampah oleh ibu.
d) ter-
Imbuhan ter- juga tidak memiliki perubahan khusus, tetapi memiliki beberapa fungsi di antaranya ialah:
Sebagai penunjuk makna ketidaksengajaan. Contoh:
- buang + ter- = terbuang; barangku terbuang ke kotak sampah ketika aku tidak ada di rumah.
Sebagai pembentuk kata sifat. Contoh:
- Baik + ter- = terbaik ; kelasku menjadi kelas yang terbaik di sekolah.
Sebagai pembentuk kata pasif. Contoh:
- Injak + ter- = terinjak ; kakiku terinjak oleh Budi.
e) pe-
Imbuhan pe- memiliki beberapa macam bentuk perubahan di antaranya ialah peng-, penye-, dan per-, Imbuhan ini juga memiliki fungsi sebagai berikut:
Sebagai penunjuk pelaku: Pekerja, pelajar, pembohong, pemberi, pengurus, pembantu dan lain-lain.
- Aku ialah seorang pelajar di SMAN 1 Bangun pagi.
Sebagai pembentuk kata perintah: Perlambat, pertajam, perindah, percantik, dan lain-lain.
- percantik lukisan itu!
Sebagai penunjuk sifat: pemalu, pemaaf dan lain-lain.
- Dia ialah anak yang pemalu.
Sebagai penunjuk alat: penghapus, penggaruk, penggoreng, penggiling dan lain-lain.
- Ibu menggunakan panci penggoreng sebagai wadah.
Baca Juga :
f) ke-
Imbuhan ke- tidak memiliki bentuk perubahan dan berfungsi sebagai penunjuk urutan.
Contoh:
- Dua + ke = kedua, ketiga, keempat dan seterusnya.
2. Sisipan
Sisipan ialah imbuhan yang diletakkan di tengah-tengah kata dasar, imbuhan ini diantaranya ialah -el, -em, dan -er.
Contoh:
- Getar + er = gemetar.
- Tali – el = Temali.
3. Akhiran
Akhiran ialah imbuhan yang diletakkan pada bagian akhir kata dasar dan disebut juag dengan suffiks. Ada beberapa jenis imbuhan ini, antara lain:
a) -kan/-i
Imbuhan-imbuhan ini sebagai pembentuk makna perintah.
Contoh:
- ambilkan, datangkan, bawakan, tuangkan, datangi, diami dan lain-lain.
b) -an
Imbuhan -an berfungsi untuk:
Sebagai penunjuk bagian
- satuan, kiloan dan lain-lain.
Sebagai penunjuk alat
- timbangan, angkutan
Sebagai penunjuk tempat
- lapangan, lautan, daratan dan lain-lain.
c) -pun
Imbuhan ini berfungsi untuk membentuk makna juga.
Contoh:
- akupun, merekapun, kamipun dan sebagainya.
d) -kah
Imbuhan ini berfungsi untuk menegaskan kata dasarnya.
Contoh:
- mudahkah, benarkah, iyakah dan lain-lain.
Baca Juga :
4. Awalan Dan Akhiran
Imbuha ini disebut dengan konfiks dan diletakkan pada bagian awal dan akhir kata dasar. Fungsi imbuhan konfiks di antaranya ialah:
a) me-kan
Sebagai pembentuk makna aktif
Contoh:
- membanggakan, membangunkan, mengatarkan dan lain-lain.
b) pe-a
Sebagai pembentuk makna kata benda
Contoh:
- pengampunan, pengasingan, pengaduan dan lain-lain.
c) se-nya
Sebagai kata pengulangan
Contoh:
- sepandai-pandainya, sebaik-baiknya, semahal-mahalnya dan lain-lain.