Menjelaskan Dampak Dan Tantangan Pembangunan Industri di Indonesia dengan singkat
Berikut dampak dan kendala dengan adanya pembangunan industry :
Dampak positif pembangunan industry
Pada umumnya, negara-negara maju di dunia, sebagian besar perekonomiannya ditunjang oleh sektor industri. Pembangunan industri banyak memberikan dampak positif bagi kehidupan bangsa, di antaranya :
- Terpenuhinya kebutuhan masyarakat oleh hasil industri dalam negeri sehingga pada barang-barang buatan luar negeri
- Industri turut meningkatkan pemasukan devisa bagi negara
- Pembangunan industri berarti membutuhkan tenaga kerja yang akan mengurangi pengangguran
- Meningkatkan pendapatan (income) masyarakat
- Memungkinkan terbukanya usaha-usaha lain di luar bidang industri, misalnya jasa angkutan, perbankan, perumahan, dan lain-lain
- Mendorong masyarakat berpikir lebih maju dan ekonomis
- Menunda usia perkawinan (usia subur) generasi muda/moral restrain.
Dampak negatif pembangunan industry
Pembangunan industri memang tidak selalu menguntungkan karena ada beberapa dampak negatif yang merugikan, yaitu:
- Berkurangnya lahan pertanian yang subur, karena pembangunan industri memerlukan lahan yang cukup luas, baik untuk mendirikan industri itu sendiri maupun untuk prasarana lainnya, seperti perumahan, perkantoran, dan lain-lain
- Industri dapat menimbulkan pencemaran, terutama berupa pencemaran udara, air, tanah dan pencemaran suara. Limbah industri yang tidak melalui pengolahan lebih dahulu akan merugikan kesehatan dan mata pencaharian petani di sekitarnya.
- Timbulnya gaya hidup yang lebih menyukai buatan luar negeri (impor) karena tuntutan gengsi semata.
- Terjadinya arus urbanisasi yang meningkat di kota-kota.
- Tumbuhnya perilaku konsumerisme dalam masyarakat dan gaya hidup yang boros.
Ada tujuh tantangan pengembangan sektor industry yaitu :
- Postur industri yang tidak imbang dengan komposisi terbesar merupakan industri berskala mikro dan kecil serta peran Industri Kecil Menengah (IKM) dalam rantai industri manufaktur Indonesia yang masih belum optimal
- Kualitas sumber daya manusia masih relatif rendah
- Belum tersediannya energi yang andal dengan harga kompetitif
- Kebijakan yang belum terintegrasi antar lembaga terkait
- Struktur industri yang belum berimbang yang menciptakan ketergantungan bahan baku pada luar negeri
- Keterbatasan sumber pembiayaan industri
- Masih rendahnya daya beli masyarakat.